Serunya Outbonds
Pada suatu hari, kami siswa SMP
Al-azhar Syifa Budi Talaga Bestari beserta guru-guru mengadakan Field Trip ke
salah satu tempat wisata yang ada di Ciseeng, Bogor. kami berkumpul di Sekolah
sekitar jam 06.00 dan sebelum kami pergi ada beberapa instruksi dari guru dan
kami ikrar yang dipimpin oleh Revin. Sekitar jam 06.30 kita berangkat menuju
ciseeng, Bogor. Kita berangkat dengan bus. Pak Ridwan menyuruh kita untuk
memakai maps ketika sedang didalam bus tetapi itu tidak diwajibkan. Didalam bus
ada juga yang mengikuti untuk memakai maps dan ada juga yang tidak, ada yang
mengobrol, ada yang sedang chat dan yang lainnya. Kita menempuh perjalanan
hanya 40 menit, perjalanannya lancar tetapi dibeberapa tempat seperti pasar
agak macet sedikit. Sesampainya diCiseeng, Bogor. Kita terlebih dahulu
mengelilingi tempat wisatanya sambil berfoto-foto, menaiki bukit dan
sebagainya. Setelah itu lalu guru-guru memberitahu jadwal-jadwal kegiatannya
dan setelah itu kami beristirahat sejenak sambil menunggu pembimbing.
Ada salah satu acara yaitu melatih kekompakan
bersama suatu pembimbing yang membimbing kita. Sebelum sang pembimbing datang,
kita disuruh untuk menaruh air di plastik dan diikat. Ketika sang pembimbing
datang, Sang pembimbing pun langsung memperkenalkan dirinya dan memulai untuk bermain bersama dimulai dari hal-hal kecil, lalu yang
agak besar dan besar. Hal yang paling mengesankan adalah ketika sang pembimbing
menyuruh kita untuk bermain dengan tepung terigu. Kita harus berlomba Girls vs
Boys. Kita disuruh berbaris dan yang paling belakang memegang tempat untuk
menaruh tepung dan yang paling depan mengambil tepung dengan cara melewati
kepala. Cara itulah yang membuat satu kelas terkena tepung terigu dari atas
kepala hingga kebawah kaki. Setelah bermain dengan tepung terigu, kita disuruh untuk berestafet memecahkan plastik
yang berisi air. Dan peraturannya adalah kita bisa memenangkan perlombaannya kalau
kita memecahkan balonnya tersebut. Kita juga disuruh untuk bertanding Girls vs
Boys. Kita disuruh untuk memutar barisan hingga kebelakang lalu kedepan dan
mengambil satu balon berisi air dan dipecahkan secepat-cepatnya. Siapa yang
tercepat dialah bisa mencetak score nya tersebut. Kita juga tidak boleh
memecahkan balonnya tersebut dengan benda-benda apapun, kita hanya bisa
memecahkan balonnya dengan tangan kosong. Setelah bermain bersama dengan sang
pembimbing, pakaian kita sangatlah kotor yang dipenuhi dengan tepung terigu
dicampur air, lalu kita bersihkan dulu namun tidak sampai sangat bersih seperti
semula.
Setelah bermain bersama sang
pembimbing, acara selanjutnya adalah out bound. Kita mengantri untuk dipakai
kan pengaman, tetapi aku sangat takut untuk mencoba out bound dan flying fox
tersebut, ada beberapa siswa juga yang takut tetapi tidak semuanya. Setelah
Boys sudah dipakaikan pengaman, Ada beberapa Boys yang ketakutan sampai ia
menitipkan salam terakhir. Dan ada juga yang Boys waktu ditengah-tengah sedang
melaksanakan out bound ketakutan sekali karena ditakut-takuti oleh beberapa teman-temannya.
Giliran yang Girls untuk memakai pengaman setelah tazkia, aku memakai
pengamannya.aku mulai sangat lah pelan-pelan karena aku takut sekali jatuh
apalagi itu agak tinggi. Setelah aku ada sonnya dan bu andy yang memintaku
untuk cepat melaksanakan out bound nya karena kita bertiga sudah ketinggalan
jauh. Aku tidak bisa cepat lagi untuk melaksanakannya karena aku semakin takut.
Setelah selesai untuk out bound, giliran flying fox awalnya aku takut sekali
untuk mencobanya hingga salah satu dari teman ku tidak ikut flying fox karena
saking takut nya ia sama flying fox. Akhirnya aku paksakan diriku untuk menaiki
flying fox sampai ditengah aku menjalani flying fox aku ingin kembali karena
aku ingin naik dua kali, aku merasa tidak lagi takut melainkan seru sekali.
Setelah flying fox kami berkumpul dan beistirahat sejenak. Yang Boys ada yang
main games dan yang Girls ada yang sedang makan dan main hand phone. Setelah
beristirahat sejenak kami memutuskan untuk terapi ikan.
Di terapi ikan awalnya aku sangat
takut karena ikan nya terlihat menakutkan dan besar-besar tapi lama kelamaan
aku mencobanya, mulai dari tangan hingga kaki, kami terapi ikan hanya 5.000
tetapi itu sangat murah untuk waktu hampir 60 menit. Ada beberapa guru dan
siswa yang ikannya tidak ingin menghampirinya karena sel mati nya sudah tidak
ada dan akhirnya semua kembali merapi-rapikan, tinggal aku dan sonnnya yang
masih ingin untuk terapi ikan. Setelah lamanya akhirnya kita pun ingin
merapikan dan segera ganti baju karena baju yang terkena tepung terigu yang
dicampur air. Setelah ganti baju, kita pulang sekitar jam 16.30 dan perjalanan
yang sangat macet. Tak kusangka aku piker perjalanan pulang sangatlah lancar
seperti datang, tetapi bukan perjalanan pulang sangatlah macet hingga kami ditunggu
oleh orang tua kami yang sudah menjemput dan menunggu lama di sekolah. Dan
orang tua kami menanyakan sedang ada dimana dan dimana. Didalam bus ada
beberapa siswa yang main hand phone dan ada juga yang mengobrol. Perjalanan
pulang yang berjam-jam sungguh lah melelahkan. Beruntung kebesokan harinya kami
libur jadi bisa digantikan kelelahan kami disaat libur.
Naisya Ramadhani Putri